Postingan

Dimensi Standar Kompetensi Lulusan di SD

Dimensi Standar Kompetensi Lulusan di SD Mengacu pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Dimensi SKL di Sekolah Dasar ada 3 yaitu: 1.       Sikap : suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak ( favorable ) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak ( unfavorable ) pada objek tersebut. Dimensi sikap terdiri atas sikap spiritual dan sikap sosial. 2.       Pengetahuan : proses kognitif dari seseorang atau individu untuk memberi arti terhadap lingkungan, sehingga masing-masing individu akan memberi arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang diterimanya meskipun stimuli itu sama. Dimensi pengetahuan terdiri atas pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. 3.       Keterampilan : kemampuan seseorang untuk bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu. Dimensi keterampilan terdiri atas keterampilan berpikir dan bertindak. Sikap Pengetahuan Keterampi

Model-Model Pembelajaran Pkn di SD

A.       Definisi PKn SD Menurut Lemhanas (2001), Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebuah bidang kajian yang menyandarkan kajiannya pada hubungan antara warga negara dengan negara, serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara pada setiap pribadi manusia yang menyatakan dirinya sebagai warga negara Indonesia. Menurut Fathurrohman (2012), tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik ( good citizen ). Sesuai dengan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi kepada siswa sebagai berikut: 1.       Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2.       Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3.       Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri sendiri b

Hakikat Berbahasa dan Prinsip Motivasi

1.          Hakikat Berbahasa: Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. Bahasa juga bisa diartikan sebagai alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi. Bebahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan prilaku untuk berfikir, bercakap-cakap, bersuara ataupun bersiul. Lebih spesifik lagi berbahasa ini merupakan kegiatan dan proses memahami dan menggunakan isyarat komunikasi yang di sebut bahasa. Dalam linguistik bahasa sebagai objek kajiannya, sedangkan berbahasa adalah objek kajian ilmu psikologi. Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Bahasa lisan adalah bentuk bahasa yang diungkapkan secara langsung menggunakan tutur kata secara lisan. Bahasa lisan juga dapat diartikan sebagai bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam