KOMPETENSI SOSIAL SEORANG GURU
Pengertian kompotensi sosial.
Menurut Arikunto, 1993 (dalam luluk 2011) mengemukakan
kompotensi sosial mengharuskan guru memilkik kemampuan komunikasi sosial dengan
peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tat usaha, bahkan dengan
anggota masyarakat. Sedangkan Surya (2003:138) mengemukakan kompotensi sosial
adalah kemampuan yang diperlukan oleh seoarang agar berhasil dalam berhubungan
dengan orang lain. Kompotensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Menurut Djumiran (2009) Kompetensi
sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua / wali peserta
didik dan masyarakat sekitar.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kompotensi
sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota
masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai warga negara. Lebih dalam lagi
kemampuan sosial ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Kompetensi sosial apa yang harus
dimiliki oleh guru
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru
sekurang-kurangnya harus memiliki kompetensi.
1. berkomunikasi
dengan baik secara lisan, tulisan, dan isyarat.\
Bobbi DePorter dalam buku terkenalnya Quantum Taeching menyebutkan prinsip komunikasi ampuh yakni
menimbulkan kesan, mengarahkan atau focus pada materi yang disampaikan, dan
spesifik. Guru hendaknya kreatif mengoptimalkan kemampuan kinerja otak sebagai
tempat menimbulkan kesan. Maka guru dituntut mampu menentukan kata-kata yang
tepat dalam memberi penjelasan pada siswa. Oleh karena itu, sebaiknya
guru menyusun perkataan yang komunikatif serta santun untuk pembelajaran yang
berkesan dan bermakna. Jika seorang guru tidak mampu untuk berkomunikasi, maka
materi yang harus disampaikan kepada murid akhirnya tidak jelas tersampaikan
yang mengakibatkan murid kebingungan dan tidak mengerti dengan penjelasan guru.
2. Menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi.
Dalam perkembangan globalisasi yang semakin meningkat, kebutuhan untuk
menguasai teknologi komunikasi dan informasi sangat dibutuhkan, ketika seorang
guru tidak menguasainya, maka dalam hal pembelajaran maupun cara
komunikasi dengan siswa akan ketinggalan zaman, sekarang ini jaringan sosial
untuk membangun komunikasi semakin luas misalnya dengan adanya blog,
e-mail, maupun fasilitas internet lainnya yang bisa dijadikan sarana untuk
berkomunikasi dan mencari ilmu pengetahuan selain di kelas.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
Adanya saling menghormati dan menghargai baik itu dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dan memperhatikan aturan
yang berlaku dalam masyarakat.
Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat misalnya melalui kegiatan olahraga,
keagamaan, dan kepemudaan. Ketika guru tidak memiliki kemampuan pergaulan, maka
pergaulannya akan menjadi kaku dan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
5. Menerapkan
prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
Seorang guru hendaknya benar-benar mengajar dari hati, tanpa adanya
keterpaksaan, sehingga membuat siswa lebih nyaman dengan guru tersebut, selain
itu seorang guru selalu berusaha untuk saling terbuka, membangun persaudaraan
dimana disini guru bukan hanya berperan sebagai seseorang yang mengajar di
kelas, tapi juga dapat berperan sebagai orang tua, kakak, teman ataupun
sahabat. Hal ini akan mempengaruhi karakter dari siswa yang guru tersebut
ajarkan, sehingga mereka akan lebih mudah menerima dan mengikuti apa yang guru
tersebut sampaikan. Guru juga harus memupuk semangat kebersamaan dengan
adanya diskusi kelompok sehingga terbentuk ikatan emosional dengan
teman-temannya.
Menurut Djumiran (2009), kopetensi
yang harus dimilki oleh seorang guru adalah
1.
Luwes
bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat.
2.
Bersikap
ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan masyarakat.
3.
Bersikap
simpatik dan empatik.
4.
Mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.
Fungsi Kompotensi Sosial.
Guru ada dan hidup dimasyarakat. Masyarakat dalam proses
pembangunan sekarang ini menganggap guru sebagaianggota masyarakat yang
memiliki kemampuan, keterampilan yang cukup besar, yang mau ikut serta secara
aktif dalam proses pembangunan. Peran dan fungsi guru yang perlu dipelajari
adalah sebagai berikut:
1.
Motivator dan inovator dalam
pembangunan pendidikan.
Sebagai ilustrasi guru yang berada didesa berperan sebagai
agen perubahan dimayarakat berusaha aktif dalam mencerdaskan kehidupan
masyarakat desa dengan senatiasa memberikan motivasi kepada maysarakat untuk
ikut serta mensukseskan program wajib belajar dan mendorong mereka untuk tetap
menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi.
2.
Perintis dan pelopor pendidikan.
Sebagai contoh kepelaporan yang dilakukan guru dalam
kegiatan penggalangan dana dari masyarakat yang mampu untuk memberikan beasiswa
bagi siswa yang berprestasi yang kurang mampu disekolahnya, keativan guru
sebagai tutor dibalai desa dalam menunjang program kejara paket A dan paket B.
3.
Penelitian dan pengkajian illmu
pengetahuan.
Sebagai seorang guru yang memiliki kemampuan dalam ilmu
pengetahuan dituntut untuk senantiasa berusaha melakukan berbagai penemuan
khususnya berkaiatan dengan permasalahan pendidikan yang ada di maysarakat
sehingga diharapakn dengan penemuannya dapat dilakukan pencarian solusinya baik
secara individu maupun kelembagaan.
4.
Pengabdian.
Menyadari akan tuntutan yang demikian besar terhadap
tanggung jawab guru di maysarakat, maka salah satu ujung tombak duniapendidikan
perlu melibatkan diri dalam kegiatan dimasyarakat yang releavan dengan dunia
pendidikan terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ruang lingkup kompotensi
sosial.
Achmad Sanusi, 1991 (dalam luluk, 2011) mengungkapkan
kompotensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dsan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Menurut D. T Amijaya, 1984 (dalam luluk 2011) kompotensi
kemasyarakatan atau kompotensi sosial seorang guru, sudah barang tentu
berkaitan dengan kompotensi profesinalnya.
Jenis-jenis kompotensi yang harus dimiliki guru menurut
Cece wijaya, (dalam luluk 1994) adalah sebagai berikut:
a.
Terampil berkomunikasi dengan
peserta didik dan orang tua peserta didik. Keterampilan berkomunikasi dengan
orang tua peserta didik, baik melalui bahasa lisan maupun tertulis, sangat
diperlukan oleh guru. Guru harus dapat menampilkan dirinya sedemikian rupa,
sehingga kehadirannya diterima dimasyarakat. Dengan cara demikian, dia akan
mampu bekerjasama dengan dewan pendidik/komite sekolah baik di dalam maupun
diluar kelas. Sebgai ilustrasi, guru yang ada disekolah harus mengetahui karakteristik
lingkungan sosial budaya masyarakat ditempat guru bekerja dan ditempat
tinggalnya sehingga adaptasi yang di lakukan akan lebih diterima oleh
masyarakat.
b.
Pandai bergaul dengan kawan
sekerja dan mitra pendidikan
Guru diharapkan dapat menjadi tempat mengadu oleh sesama
kawan sekrja dan orang tua peseta didik, dapat diajak berbicara mengenai
berbagai kesulitan yang dihadapi guru lain atau orang tua berkenaan dengan
anaknya, baik dibidang akademis ataupun sosial.
c.
Memahami dunia sekitarnya (lingkungannya)
Sekolah ada dan hidup dimasyarakat. Masyarakat yang ada
disekitar sekolah selalu mempengaruhi perkembangan pendidikan di sekolah,
karena itu guru wajib mengenal dan menghayati dunia sekitar sekolah, minimal
masyarakat kelurahan/desa dan kecamatan dimana sekolah dan guru berada.
Upaya Meningkatkan Kompetensi Sosial
Guru
Guru
merupakan sosok yang diteladani siswa. Dalam budaya Jawa sebuah pepatah
mengatakan guru digugu lan ditiru yang berarti guru dianut dan
diteladani. Maka dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru diharapkan mampu
melakukan hubungan sosial yang baik dengan siswa melalui interaksi dan
komunikasi. Walau bagaimanapun, kepribadian guru akan selalu menjadi perhatian
setiap siswa.
Dalam
tulisannya, Suwardi mengatakan bahwa guru memang perlu memperhatikan hubungan
sosial dengan siswa. Karena hubungan keduanya berlangsung di dalam dan di luar
kelas. Hubungan tersebutberpengaruh langsung terhadap tujuan pembelajaran.
Kesuksesan hubungan guru dan siswa juga kan mendukung suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Berkaitan
dengan hubungan sosial guru dan siswa maka perlu ada upaya-upaya dalam
meningkatkan kompetensi sosialnya yang akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Mengembangkan kecerdasan sosial
Mengembangkan
kecerdasan sosial merupakan suatu keharusan bagi guru.hal tersebut bertujuan
agar hubungan guru dan siswa berjalan dengan baik.
2. Mengikuti pelatihan berkaitan dengan
kompetensi sosial guru
Untuk
mengembangkan kompetensi sosial guru hendaknya mengikuti pelatihan-pelatihan
berkaitan dengan kompetensi sosial. Namun sebelum itu juga perlu diketahui
tentang target atau dimensi-dimensi kompetensi ini yaitu; kerja tim, melihat
peluang, peran dalam kegiatan kelompok, tanggung jawab sebagai warga,
kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam berelasi, berbagi, berempati,
kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi konflik, menerima perbedaan,
kerjasama, dan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mirecle, Iya. 2013. Kompetensi sosial. Tersedia di http://iyamiracle.blogspot.com/2013/04/bab-13-kompetensi-sosial-berdasarkan.html.
Diakses tanggal 11 Maret 2014.
Muhli, Ahmad. 2012. Kompetensi sosial
guru. Tersedia di http://ahmadmuhli.wordpress.com/2012/03/01/kompetensi-sosial-guru/.
Diakses pada tanggal 11 Maret 2014.
Pudjawan, Drs. Ketut . 2013. Profesi Keguruan. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
Komentar
Posting Komentar