Makalah Pancasila "Dinamika Kehidupan Bernegara Sejak Proklamasi"
DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA
SEJAK PROKLAMASI HINGGA
DEWASA INI
Untuk
mempermudah pemahaman tentang dinamika kehidupan bernegara sejak Proklamasi hingga
dewasa ini, maka diadakan pembabakan atas lima periode sebagai berikut :
1. Periode 17/08/1945
27/12/1949
A. Kedatangan
tentara Sekutu dan NICA
a)
Setelah Proklamasi, RI masih
sibuk menata kehidupan bernegara.Keputusan
rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 tentang pengesahan pembukaan, UUD
serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden telah dikemukakkan dalam BAB II.
b)
Sidang PPKI 19-08-1945
tentang pembentukan departemen dengan mentrinya, pembentukan pemerintah di
daerah dan penunjukan gubernur.
c)
Pelantikan Komite Nasional
Indonesia Pusat 29/08/1945. Bersama dengan itu pula PPKI dinyatakan bubar.
Pembentukan KNIP merupakan realisasi dari Pasal IV Aturan Peralihan bahwa
sebelum MPR,DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional.
B. Belanda
membonceng pada tentara Sekutu untuk berusaha menjajah indonesia kembali.
a)
Tentara Sekutu menduduki
kota besar di indonesia dengan alasan menjaga keamanan dan mengembalikan bekas
tawanan Jepang.
b) Tentara
Belanda meneror penduduk dan memaksa penduduk untuk mengikuti NICA. Pertempuran
tidak dapat dihindarkan.
c)
Propaganda NICA pada dunia
luar bahwa RI adalah buatan fasis jepang yang harus dihancurkan
d)
Kekacauan dan gangguan keamanan di Jakarta memuncak sehigga pada
tanggal 4 Januari 1946-27 Desember 1949 ibukota RI hijrah ke Yogyakarta.
C. Taktik
RI menghadapi NICA
a) Maklumat
Wakil Presiden No X, 16 Oktober 1945 bahwa:
1) KNIP
di serahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan garis garis besar halunan
negara.
2) Pekerjaan
KNIP sehari hari dijalankan oleh Badan Pekerja yang bertanggung jawab kepada
KNIP.
b) Maklumat
Wkil Presiden tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai partai politik
untuk membuktikan bahwa indonesia adalah negara demokrasi dan sebagai persiapan
pemilihan umum yang akan datang.
c) Maklumat
Pemerintahan 14 November 1945 tentang pertanggung jawaban menteri kepada KNIP (Sistem
Kabinet Presidensial diubah menjadi Sistem Kabinet Parlementer. Bandingkan dengan
Pasal 4 dan 17 UUD.
d) Instabilitas
keamanan, polikit dan pemerintah
1) Kabinet
Syahrir ( 14/11/1945 – 12/03/1946) Pertentangan Syahrir dengan Tan Malaka.
2) Kabinet
Syahrir II ( 12/03/1946 – 29/06/1946) Syhrir di culik oleh Mayjen Soedarsono.
3) Presiden
mengambil alih segala kekuasaan dari kabinet setelah mengumumkan seluruh
Indonesia dalam keadaan bahaya( 29/06/1946).
4) Soedarsono
menyodorkan susunan kabinet baru tetapi ditolak oleh Presiden (03/07/1946)
5) Kabinet
Syahrir III ( 20/10/1946 – 27/06/1947) Persetujuan Linggarjati disahkan
25/03/1947.
6) Kabinet
Amir Syarifuddin I ( 03/07/1947 – 11/ 11/ 1947). Pertentangan Amir Syahrifuddin
dengan PSI dan Masyumi.
7) Agresi
Belanda I ( 21/07/1947) Belanda Menghianati Linggarjati.
8) Persetujuan
Renvile (17/01/1948 di mana wilayah kekuasaan RI tanggal ½ jawa dan 4/5
sumatra).
9) Pemberontakan
PKI di Madium ( 18/09/1948).
10) Agresi
Belanda II ( 18/12/1948) Belanda menghianati Renville.
11) Persetujuan
Rum Royen ( 07/05/1949).
12) KMB
(23/08 02/11 1949) Konferensi Meja Bundar dilaksanakan atas prakarsa PBB untuk
menyelesaikan pertikaian antara indonesia dengan Belanda.
Periode 1945-1949 merupakan masa revolusi
fisik menghadapi NICA.Dalam susunan yang genting
separti ini, telah terjadi terobosan-terobosan yang bertsifat taktis, sehingga
bila dikaji semata –mata dari sudut yuridis tampak ada penyimpangan.
2. Periode
27/12/1949 17/08/1950
a.
Negara negara bagian tidak
setuju dengan bentuk negara federal karena tidak sesuai dengan cita-cita
perjuangan kemerdekaan.
b.
Persetujuan RI Proklamasi
dengan RIS (19/05/1950)
c.
Melakukan perubahan Konstitinya
RIS dengan menambah esensialia UUD 1945, antara lain pasal 27,29,dan 33 menjadi
UUDS 1950 berdasarkan atas UU No. 7/1950, yang mulai berlaku 17/08/1950.
3. Periode
17/08/1950 05/07/1959
a. Bom
waktu yang disamping Belanda meledak seperti pemberontakan APRA,Andi
Azis,berdirnya RMS,dll.
b. Pemilihan
umum tahun 1955 yang diikuti oleh 172 partai
c. Pembentukan
Konstitante (dilantik tanggal 10 Novermber 1956) dengan tugas menetapkan UUD
sebagai pengganti UUDS 1950.
d. Pertentangan
golongan nasionalis, golonghan Islam dan golongan Komunis mengenai dasa negara
di konstituante.
e. Instabilitas
politik, keamanan dan pemerintahan
a) DI/TII,
di jawa Barat di bawah Kartosuwiryo, di Sulawesi Selatan di bawah A. Muzakar,
di aceh di bawah Daud Beureuh.
b) Pemberontakan
PRRI/Permesta di sumatra dan sulawesi.
c) Umur
Kabinet yang terlampau singkat sehingga tidak mampu melaksanakan programnya.
d) Kabinet
Natzir (06/09/1950 27/04/1951)
e) Kabinet
Sukiman Suwiryo 9 27/04/1951 03/04/19520
f)
Kabinet Wilopo ( 03/04/1952
12/08/ 1955)
g) Kabinet
Ali Sastroamidjojo( 30/07/1953)
h) Kabinet
Burhanuddin Harahap( 12/08/1955 21/03/1956)
i)
Kabinet Ali Sastroamidjojo(
24/03/1956 09/04/1957)
f. Anjuran
Presiden kepada Konstituante pada 22 April 1959 untuk kembali pada UUD 1945.
g. Periode
1950-1959 disenat demokrasi liberal atau demokrasi parlementer.
4. Periode
05/07/1959 11/03/1966 ( Orde Lama)
a. Dekrit
Presiden 5 juli 1959, yang isinya adalah sebagai berikut.
1). Membubarkan Konstituante
2). Menentapkan berlakunya kembali UUD
1945
3). Menetapkan tidak berlakunya UUDS
1950
4). Segera akan membentuk MPRS dan
DPAS
Dekrit Presiden dapat
dibenarkan berdasarkan hukum darurat negara subjektif, di mana penguasa negara
demi keselamatan negara dan bangsa, dapat mengambil tindakan yang bertentangan
deng konstitusi.
b. Gimnastik
revolusioner PKI untuk menggalang kekuata.
c. Trikora
( 19/12/1961) keinginan Belanda untuk mencengkram Irian Barat dilakukan dengan
usaha membentuk Negara Papua. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain lagi bagi
pemerintah Indonesia untuk mengarahkan kekuatan dan dukungan rakyat melalui Tri
Komando Rakyat, yang diucapkan oleh Presiden di Yogyakarta,yaitu (1) gagalkan
Negara Papua, 920 Kibarkan Bendera Merah Putih di daerah Irian Barat, (3) bersiap-siaplah
untuk mobilisasi umum.
d. Dwikora ( 03/05/1964)
e. Penyelewengan
terhadap UUD 1945
1) Lembaga
tertinggi dan lembaga tertinggi negara bersifat sementara.
2) Kekacauan
pembagian kekuasaan di antara lembaga tinggi negara.
3) Tap
MPRS tentang pemimpin besar revolusi.
4) Tap
MPRS tentang Presiden seumur hidup.
5) Adanya
penetapan Presiden ( per pres) dan peraturan presiden (per pres).
6) Terjadinya
G.30 S PKI (30/09/1965)
7) Gagasan
Demokrasi terpimpin sebagai reaksi terhadap Demokrasi Liberal yang menyebabakan
instabilitas politik dan pemerintah.
f. Lahirnya
Supersemar (11/03/1966) dan lahirnya OrdeBaru, Demokrasinya disebut demokrasi
Pancasila.
g. Tap
MPRS –RI No. XXV/MPRS/1966 tanggal 5 Juli 1966 tentang pembubaran Partai
Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai Orgabisasi terlarang di seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia bagi partai Komunis Indonesia dan larangan setiap
kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/
Marxisme/Leninisme.
h. Tap
MPRS-RI No. XXXIII/MPRS/1967 tanggal 12 Maret 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan
Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
i. Tap
MPRS-RI No. XLIV/1968 tentang pengangkatan pengemban Tap MPRS No. IX/MPRS/1966
sebagai Presiden Republik Indonesia. Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 dipakai payung
pengambilalihan kekuasaan.
j. Bung
Karno sekalipun dalam keadaan sakit mengucapkan selamat kepada Presiden
Soeharto.
k. Ada
strategis de-Soekarno-isasi.
5. Periode
11/03/1966 21/05/1998 ( Orde Baru)
a. Tap
MPRS No. XX/ MPRS/ 1966 tentang Memorandum DPR GR mengenai sumber tertib Hukum
RI dan Tata Urutan Peraturan Perundangan RI.
b. Pembubaran
PKI dan larangan menyebarluaskan ajaran Komunisme/Marxisme leninisme ( Tap MPRS
No. XXV/MPRS/1966).
c. Tap
MPRS No. XLIV/MPRS/1968 tentang pengangkatan pengemban Tap MPRS No.
IX/MPRS/1966 sebagai Presiden RI Mneggantikan Soekarno.
d. Instruksi
Presiden No. 12/1968 tentang Tata Urutan dan Rumusan Pancasila sesuai
denganPembukaan UUD 1945
e. Pembentukan
MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA Sesuai dengan UUD 1945.
f. Kedudukan
dan hubungan Tata Kerja Lembaga Tinggi
Negara ( Tap MPR No. III/MPRS/1978).
g. Pemilu
1971 diikuti oleh 10 partai politik, sedangkan pemilu 1977,1982, 1987, 1992,
1997 diikuti oleh tiga partai politik.
h. Sidang
dan Tap MPR1973, 1978, 1983, 1988,1993, 1998
i. Tap
MPR No. II/MPR/1978 tentang P4
j. Pancasila
sebagai satu satunya asas bagi organisasi sosial politik (Tap MPR No.
II/MPR/1983) beserta UU No. 03/1985 dan UU No. 08/1985.
k. Pembatasan
penggunaan Pasal 3 dan 37 UUD 1945
melalui referendum (Tap MPR No. IV/MPR/1983) DAN uu No. 05/1985 sebagai upaya
pelestarian Pancasila dan UUD 1945.
l. Stabilitas
politik dan pemerintahan
m. Krisis
moneter, ekonomi dan politik serta tuntunan reformasi.
6. Periode
21/05/1998 sekarang ( Orde Reformasi)
1)
B.J. Habibie membentuk
Kabinet Reformasi Pembangunan (21/05/1998 20/10/1999)
2)
Penolakan MPR terhadap
pertanggungjawaban Presiden B.J.Habibie ( Tap MPR No. III/MPR/1999 tanggal 19
Oktober 1999
3)
Timor Leste lepas dari NKRI
4)
Pemilu 07/06/1999 diikuti
oleh 48 partai politik dan berjalan dengan baik.
5)
Presiden Abdurachman Wahid
dan Wakil Presiden Megawati Soekarno putri yang diangkat dengan Tap MPR No.
VII/MPR/1999 (20/10/1999 23/07/2001) DENGAN Kabinet Persatuan Nasional.
Kemudian Presiden Abdurachman Wahid diberhentikan dengan Tap MPR No.
II/MPR/2001 tanggal 23 Juli 2001 karena mengeluarkan Maklumat Presiden yang
antara lain membekukan DPR RI dan MPR RI.
6)
Presiden Megawati Soekarno
Putri diangkat sebagai Presiden dengan Tap MPR No. III/MPR/2001 tanggal 23 Juli
2001 dengan wakil Presiden Hamzah Haz diangkat dengan Tap MPR No. IV/MPR/2001
(23/07/2001-20/10/2004).
7)
Amandemen Pertama UUD 1945
pada 19 Oktober 1999, amandemen kedua UUD 1945 pada tanggal 18 agustus 2000,
amandemen ketiga UUD 1945 pada tanggal 9 November 2001 dan amandemen keempat
UUD 1945 pada 10 Agustus 2002.
8)
UUD 1945 yang terdiri atas
73 pasal, 20 bab,termasuk Bab VII A, VII B, VIII A, IX A Dab X A.
9)
Pemilu 5 April 2044 Diikuti
oleh 24 partai Politik.
10)
Pelantikan Presiden dan
Wakil Presiden 20 Oktober 2004
11)
Konflik vertikal dan
horizontal di beberapa daerah
12)
Konflik antara lembaga
tinggi negara, seperti DPR vs DPD, MA vs MK vs KY,MA vs BPK, KPK vs PORLI dan
Kejaksaan Agung.
13)
Krisis moral dan krisis
hukum.
14)
Pemilu 2009 diikuti oleh 44
partai politik nasional dan 6 partai politik daerah Nabgroe Aceh Darusalam.
15)
Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden pada pemilu 2009 putaran pertama adalah 8 Juli 2009 yang diikuti oleh
tiga pasang calon Presiden dan Wakil Presiden.
16)
Pada periode reformasi tidak
terdengar lagi tekad untuk melaksanakan demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi
Pncasila
17)
Pemilu legislatif 9 April
2009 dan pemilihan Presiden / Wakil Presiden 8 Juli 2009 dinilai oleh banyak
pihak mempunyai kelemahan terkesan tidak objektif dan tidak transparan.
18)
Pada periode reformasi,
tidak terdengar lagi tekad untuk melaksanakan demokrasi Pancasila dan sistem
Ekomoni Pancasila.
Komentar
Posting Komentar