Makalah: Pendekatan komunikatif

Pada kesempatan kali ini, saya akan memposting makalah tentang Pendekatan Komunikatif di Sekolah DasarPendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian. Pembelajaran bahasa yang bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi menggunakan bahasa target memiliki faktor-faktor penentu komunikasi yang perlu diperhatikan. Langsung saja bagi teman-teman yang berminat silahkan download makalah dibawah ini.
Dibawah ini adalah isi dari makalah Pendekatan Komunikatif.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian. Pembelajaran bahasa yang bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi menggunakan bahasa target memiliki faktor-faktor penentu komunikasi yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut meliputi siapa berbicara dengan siapa, tujuan, tempat, waktu, konteks kebudayaan dan suasana, jalur dan media, peristiwa berbahasa (Dadan djuanda,2008). Dalam proses belajar mengajar seorang mahasiswa, dituntut harus mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan. Keterampilan berbicara pada dasarnya harus dimiliki oleh semua orang yang di dalam kegiatannya membutuhkan komunikasi, baik yang sifatnya satu arah maupun yang timbal-balik ataupun keduanya (Kusuma, 2008).
Beberapa pendapat tentang pendekatan komunikatif.
1.      Penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan dan memahami bahasa secara wajar dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dan dalam hubungannya dengan konteks sosial (Dell Hymes).
2.      Pendekatan yang mengintegrasikan pengajaran fungsi-fungsi bahasa dan tata bahasa (Little Wood, 1981).
3.      Pendekatan yang mendasarkan pandangannya terhadap penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata (M. Soenardi Dwiwandono, 1996).
Dari pendapat-pendapat di atas tampaknya pendekatan komunikatif ingin ditekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam proses interaksi antarmanusia. Komunikasi di sini juga bisa berupa komunikasi lisan maupun tertulis.


Latar belakang munculnya pendekatan komunikatif adalah:
1.      Ketidakpuasan akan beberapa teori bahasa: tradisional, struktural, dan mentalistik yang menekankan pembelajaran bahasa pada teori bahasa.
2.      Adanya penekanan kurikulum dan kepentingan humaniora. Perubahan kurikulum saat itu masih tetap menekankan pada pemahaman teori-teori bahasa. Akibat dari kondisi ini, siswa secara teori mampu mengusai ilmu bahasa tetapi penggunaan bahasa dalam komunikasi masih kurang.
3.      Muncul pendekatan komunikatif tahun 1980. Kemunculan pendekatan ini membawa angin segar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
Ciri-ciri pendekatan Komunikatif adalah:
1.      Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan erat.
2.      Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal.
3.      Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa.
4.      Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajar.
Dengan pembelajaran komunikatif, siswa diharapkan mangusai kompetensi komunikatif. Karakteristik kompetensi Komunikatif:
1.      Bersifat dinamis. Kompetensi bahasa selalu berubah-ubah menuju ke arah kemajuan sesuai dengan kemajuan dan berkembangan bahasa.
2.      Meliputi bahasa lisan dan tulis. Siswa dianggap memiliki kompetensi bahasa apabila mereka menguasai bahasa secara lisan dan tulisan baik dalam tataran reseptif maupun produktif.
3.      Bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi yang ada.
4.      Meliputi kompetensi bahasa dan performansi bahasa
5.      Bersifat relatif
Prosedur pembelajaran dengan menggunakan pendekatan komunikatif menurut (Finnachiaro & Brumfit, 1983)
1.      Penyajian dialog singkat
2.      Pelatihan lisan dialog yang disajikan
3.      Penyajian tanya jawab
4.      Penelaah dan pengkajian
5.      Penarikan simpulan
6.      Aktivitas interpretatif
7.      Aktivitas produksi lisan
8.      Pemberian tugas
9.      Pelaksanaan evaluasi

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif?
2.      Apakah tujuan penerapan pendekatan komunikatif di SD?
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif.
2.      Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan komunikatif di SD.
1.4  Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara penerapan pendekatan komunikatif di SD.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi, menekankan pembinaan dan pengembangan kemampuan komunikatif siswa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian siswa akan mampu bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan pendapatnya secara lisan dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami.
            Menurut Littiewood (dalam Rofi’uddin,  1999) pendekatan komunikatif didasarkan pada pemikiran bahwa:
1)      Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran bahasa. Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak terbatas pada tata bahasa dan kosa kata, tetapi juga pada fungsi komunikasi bahasa.
2)      Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran bahasa. Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa pembelajaran bahasa, tidak cukup dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa itu, tetapi siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat.
Muncul pendekatan komunikatif inilah yang menandai perubahan pandangan pengajaran bahasa dari “struktural” ke “fungsional”. Perbedaan pendekatan komunikatif dan pendekatan struktural menurut Muchlisoh, dkk, (1993) adalah pendekatan struktural menuntut ketepatan pengucapan dan menunda latihan kelancaran, sedangkan pendekatan komunikatif lebih mengutamakan kelancaran berkomunikasi, ketepatan komunikasi serta perbaikan struktur dapat dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran bahasa dengan menggunakan pendekatan komunikatif lebih tepat dilihat sebagai sesuatu yang berkenaan dengan makna apa yang dapt diungkapkan (nosi) melalui bahasa, bukannya berkenaan dengan butir-butir tata bahasa (struktural). Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Meley (dalam Brumfit,1986) bahwa kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan komunikatif adalah pendekatan pengajaran bahasa yang sasaran akhirnya adalah kemampuan berkomunikasi.

2.2 Tujuan penerapan pendekatan komunikatif di SD
Berdasarkan uraian di atas, makna penerapan pendekatan komunikatif bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan bahasa secara baik, benar, dan secara nyata dan wajar, serta dapat digunaan untuk berbagai tujuan dan keadaan. Di samping itu kemampuan komunikasi menuntut adanya kemampuan gramatik, kemampuan sosiolinguistik, kemampuan wacana, dan kemampuan strategi. Dalam proses pembelajaran, guru hanya berfungsi sebagai komunikator, fasilator, dan motivator. Sehubungan dengan itu, yang menjadi acuan adalah kebutuhan siswa untuk dapat berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya. Sugono (1993) mengatakan bahwa pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi akan menarik minat siswa karena siswa didesak oleh kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi atau meningkatkan keterampilan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi itu, pembelajaran bahasa yang paling tepat adalah menggunakan pendekatan komunikatif.
            Untuk dapat merancang materi pengajaran yang mengacu pada pendekatan komunikatif (Brown 1994 dalm Sato 1999) guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)      Tujuan pembelajaran di dalam kelas difokuskan pada semua komponen dari kemampuan berkomunikasi
2)      Teknik dalam pembelajaran bahasa dirancang untuk melibatkan siswa dalam penggunaan bahasa yang pragmatis, autentik, fungsional dan bermakna
3)      Kelancaran dan ketepatan berbahasa yang dapat melandasi teknik-teknik komunikatif
4)      Siswa pada akhirnya harus menggunakan bahasa, baik secara produktif maupun reseptif
Untuk lebih mengoprasionalkan pendekatan komunikatif ke dalam metode dan strategi di kelas, Brumfit (1986) mengemukakan lima prinsip metode komunikatif, yakni:
a)      ketahuilah apa yang anda kerjakan
b)      keseluruhan lebih penting dari bagian-bagiannya
c)      proses sama pentingnya dengan bentuk bahasa yang dihasilkan
d)     untuk mempelajari sesuatu, kerjakanlah hal itu
e)      kekeliruan bukanlah sesuatu kesalahan
Secara operasional, Muchlisoh, dkk (1993) mengemukakan bahwa ciri-ciri pendekatan komunikatif tersebut dalam pengajaran seperti berikut:
1)      Kegiatan komunikatif yang disajikan betul-betul yang diperlukan oleh siswa. Misalnya, kalau siswa tidak tahu tentang cara menanam padi, suruhlah ia mewawancarai petani, sehingga ia akan memperoleh informasi yang betul-betul dibutuhkan. Kalu siswa bertanya tentang sesuatu, tetapi sudah tahu jawabannya, ini bukan komunikasi, sebab tidak ada kesenjangan informasi (Hubard dalam Subyakto, 1989). Jadi, salah satu ciri pendekatan komunikatif adalagh adanya kekosongan informasi.
2)      Untuk mendorong siswa mau belajar, Hendaknya guru memberikan kegiatan belajar yang bermakna. Misalnya , tugas yang diberikan guru agar mengganti satu bentuk kalimat ke bentuk kalimat yang lain yang tidak begitu bermakna bagi siswa misal nya Ibu memanggil adik , adik memanggil ibu . tugas yang bermakna, Misalnya siswa menulis pengalamanya atau menulis hasil kunjungan
3)      Materi dari Silabus kurikulum komunikasi di persiapkan setelah diadakan suatu analisis mengenai kebutuhan barbahasa.
4)      Penekanan pendekatan komunikatip ialah pada pelayanan individu siswa.
5)      Peran guguru adalah sebagai peranan. Ia fasilitato motivator bagi perkembangan individu siswa. Guru tidak selalu dibenarkan selalu mendominasi kelas karena yang dipentingkan ialah bagaimana siswa dapat di bimbing untuk berkomunikasi dengan wajar ( memiliki keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulisan)
6)      Materi interaksional siswa berperan menunjang komunikasi siswa secara aktif.materi ini terdiri atas tiga macam: materi berdasarkan teks ( buku-buku pelajaran). Materi berdasarkan tugas ( berupa tugas membuat peta perjalanan dari rumah ke sekolah melakukan tugas bermain peran) materi berdasarkan bahan otentik/relita ( materi yang diambil dari surat kabar,maja-lah,percakapan yang sesungguh nya dan sebagainya).

Pada dasarnya, bahasa dipergunakan untuk berkomunikasi, untuk menyampaikan dan menerima pesan dari orang lain, dari penulis kepada pembaca, dari pembicara. Pendekatan ini bertujuan mengaktifkan siswa agar memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
      Komunikasi terjadi oleh adanya berbagai foktor. Faktor yang mendukung terjadinya komunikasi adalah:
1.      Siapa dengan siapa yang berkomunikasi?
2.      Untuk tujuan apa terjadinya komunikasi?
3.      Dalam situasi apa berkomunikasi ?
4.      Dalam konteks apa?
5.      Melalui jalur apa: tulisan, lisan?
6.      Dengan media apa: telepon, surat, telegram, surat kabar, buku?
7.      Dengan peristiwa apa: bercakap-cakap, ceramah, upacara, lamaran pekerjaan, pertanyaan emosi, laporan.

Pada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentang bahasa dan pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan pola pikir masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa indonesia, akhir-akhir ini sedang digalakkan penerapan pendekatan komunikatif dan pendekatan terpadu. Alternatif lain yang dapat dipakai sebagai acuan penerapan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa menurut Rafiudin (1999:35) yang mengutip pendapat litlewood adalah dengan cara, siswa diberi latihan dengan teknik sebagai berikut.
1.      Memberikan Informasi Secara Terbatas
a)      Mengidentifikasi gambar
Dua orang siswa ditugasi melakukan percakapan tentang gambar yang disediakan oleh guru. Pertanyaan dapat nmengenai warna, jumlah, bentuk, dan sebagainya.
b)      Menemukan informasi yang ditiadakan
Guru memberikan informasi tentang gambar, tetapi ada bagian-bagian yang sengaja ditiadakan. Siswa-siswa ditugasi atau menemukan bagian-bagian yang tidak ada itu. Kemudian A mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada B, sehingga (A) dapat mengetahui gambar yang mana yang tidak ada pada gambar milik B.

A.    Kompetensi Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa

Mencermati kompetensi kebutuhan siswa untuk dapat berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya, Sugono (1993) mengatakan pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi akan menarik minat siswa karena siswa didesak oleh kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi atau meningkatkan keterampilan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi itu, pengajaran bahasa yang paling tepat adalah menggunakan pendekatan komunikatif.
Canale (1983), Savignon (1983), Omaggio (dalam Syafe’ie, 1994) mengatakan kompetensi komunikasi itu didukung oleh penggunaan unsur-unsur berikut ini:
1.      Pengetahuan dan penguasaan sistem kaidah gramatika (tata bahasa) yang meliputi: kaidah-kaidah pengucapan bunyi-bunyi bahasa serta ejaan dan tanda baca, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusun kalimat, serta penguasaan kosa kata.
2.      Penguasaan segi-segi sosiolingistik, berupa memahami kesesuaian penggunaan berbagai kosa kata dan kaidah gramatika untuk digunakan dalam berbagai fungsi komunikasi, seperti persuasi, deskripsi, narasi, memberikan perintah. Penguasaan segi-segi sosiolinguistik juga berupa kemampuan memilih ragam bahasa yang tepat dalam berkomunikasi dengan memperhatikan topik, hubungan antarperan komunikasi, suasana, serta latar komunikasi.
3.      Penguasaan kewacanaan, merujuk pada kemampuan pengguna bahasa untuk menyelaraskan bentuk dan makna bahasa menuju pada terbentuknya wacana yang kohesif dan koheren, atau wacana yang memiliki kesatuan dan kepaduan yang tepat.
4.      Penguasaan strategis komunikasi, berupa kemampuan menggunakan strategi nonverbal untuk mengatasi berbagai kesenjangan yang terjadi antara pembicara/penulis dengan pendengaran atau pembaca. Kesenjangan ini mungkin disebabkan oleh penguasaan bahasa yang lemah, kurangnya penguasaan konsep-konsep materi yang disampaikan, hubungan yang kurang serasi antara pembicara/penulis dan pendengar/pembaca.

Berdasarkan hal tersebut di atas, seorang yang telah memiliki potensi yang berupa kompetensi komunikatif diharapkan dapat menampilkan penggunaan bahasa secara lancar, baik, dan benar.
Implementasi Pendekatan Komunikatif
            Kurikulum Bahasa Indonesia 2004 untuk sekolah dasar menggunakan pendekatan komunikatif. Hal ini dapat kita lihat dalam butiran rambu-rambu dalam kurikulum 2004.
Butir 1:            Pada hakekatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa indonesia  diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa indonesia, baik secara lisan maupun tulisan.
Butir 4:            Pembelajaran kebahasaan ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari materi yang telah dibahas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa.
2.      Tujuan penerapan pendekatan komunikatif di SD adalah agar siswa mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan bahasa secara baik, benar, dan secara nyata dan wajar, serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan keadaan.


DAFTAR PUSTAKA

Dibia, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah Berorientasi Pada Kurikulum 2004, Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Negeri Singaraja.
Djuanda, Dadan. 2008. Studi Tentang Penerapan Pendekatan Komunikatif dan Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VI SD Negeri Sukamaju Kabupaten Sumedang. Terdapat pada http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_10-Oktober_2008/Studi_Tentang_Penerapan_Pendekatan_Komunikatif_dan_Pendekatan_Terpadu_dalam_Pembelajaran_Bahasa_Indonesia_di_Kelas_VI_SD_Negeri_Sukamaju_Kabupaten_Sumedang.pdf. Diakses pada (28 September 2012).
Girsang, Bang. 2012. Model, Metode, Strategi, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran. http//pelangi-iffah.blogspot.com/2011/04/metode-dalam-pembelajaran-bahasa.html. Diakses Pada Tanggal 28 September 2012
Zuchdi, Darmayanti dan Budiasih. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah. Jakarta: Departement Pendidikan Dan Kebudayaan.
Kusuma, 2008. Strategi Pendekatan Komunikatif dalam Menunjang Pembelajaran Keterampilan Berbicara. Terdapat pada http://sippendidikan.org/file_upload/Herianah%20Strategi%20Pendekatan%20Komunikatif.pdf. Diakses pada (28 September 2012).



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model-Model Pembelajaran Pkn di SD

Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Cecimpedan lan Wewangsalan Bali