Profesi Keguruan: Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Guru merupakan salah satu
komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peran yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas guru juga
berperan sebagai administrator pendidikan. Adapun peranan guru dalam Administrasi pendidikan, yaitu: administrasi keuangan sekolah dasar,
administrasi hubungan sekolah dan masyarakat, administrasi layanan khusus.
A.
Administrasi Keuangan Sekolah
Dasar
Administrasi keuangan meliputi
kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Administrasi ini
berhubungan dengan keuangan sekolah dan siswa untuk pemakaian kebutuhan sekolah
dan siswa. Administrasi ini juga mencakup untuk siswa, yaitu:
a.
Biaya untuk insidental
b.
Biaya untuk study banding
c.
Biaya untuk bahan praktek siswa
Fungsi kepala sekolah dalam
pengelolaan keuangan dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas
antara tugas otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Dalam administrasi
keuangan ada pemisahan tugas dan fungsi antara tugas otorisator, ordonator, dan
bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan atau
pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang
berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan
yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang telah ditetapkan. Ordonator di bidang
pengeluaran adalah pejabat yang diberi wewenang oleh otorisatot untuk memeriksa
atau menguji tagihan kepada negara kemudian memerintahkan pembayaran dan
membebankan tagihan tersebut pada mata anggaran.
Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga
lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan kewajiban membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban. Kepala sekolah berfungsi sebagai otorisator dan disamping
itu dilimpahi pula fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran, sedangkan
bendaharawan sekolah dilimpahi fungsi ordonator yang hanya untuk menguji hak
atas pembayaran.
Dalam administrasi ini guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasin biaya pendidikan di sekolah.
Keterlibatan guru dalam administrasi biaya ini adalah mengarahkan pembiayaan
bagi perbaikan proses belajar mengajar.
B.
Administrasi Hubungan Sekolah
dan Masyarakat
Sekolah adalah bagian dari masyarakat
yang berada/berkedudukan di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Dengan
demikian sekolah perlu menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar.
Adapun jalinan sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dalam kegiatan pentas
seni, pameran, dan kegiatan-kegiatan sekolah.
Husemas (hubungan sekolah dan
masyarakat) ini merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan
masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta
kegiatan pendidikan sehingga mendorong minat dan kerjasama/kooperatif
masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Peran guru merupakan kunci penting
dalam kegiatan husemas ini, antara lain:
a.
Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas.
b.
Membuat dirinya lebih baik di dalam bermasyarakat.
c.
Membantu kepala sekolah untuk membuat program kerja, sehingga
dapat meningkatkan popularitas sekolah.
d.
Guru berperan sebagai tokoh milik masyarakat.
C.
Administrasi Layanan Khusus
Administrasi layanan khusus ini tidak
secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi
khusus diberikan oleh sekolah kepada siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar.
Peran guru dalam administrasi layanan
khusus antara lain:
a.
Keterlibatan guru dalam administrasi perpustakaan misalnya
memperkenalkan buku-buku kepada siswa.
b.
Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang menentukan
baik buruknya suatu koleksi buku-buku perpustakaan.
c.
Mempromosikan perpustakaan baik pemakaian maupun untuk
pembinaannya.
Ada berbagai jenis layanan khusus, empat diantaranya
adalah perpustakaan sekolah, koperasi sekolah, usaha kesehatan sekolah dan
kafetaria sekolah.
1) Perpustakaan Sekolah
Layanan perpustakaan bertujuan untuk membantu
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara memberikan kesempatan
untuk menumbuhkan sikap senang membaca dalam mengembangkan bakat siswa.
Untuk mencapai tujuan itu, perpustakaan sekolah
menengah harus dikembangkan sehingga mampu menarik perhatian siswa yang pada
gilirannya dapat mendorong mereka untuk menggunakan perpustakaan sekolahnya.
Fungsi Perpustakaan
Dalam ikut serta mendukung pelaksanaan program
pendidikan di sekolah menengah, perpustakaan mempunyai funugsi sebagai berikut:
a)
Fungsi pendidikan, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah
pengetahuan atau mempelajari kembali materi-materi pelajaran yang telah
diberikan olehguru di kelas. Siswa yang rajin akan selalu mencari atau
mendalami apa yang telah diajarkan oleh guru di kelas.
b)
Fungsi informasi, yaitu tempat mencari informasi yang berkenaan dengan
pemenuhan rasa igin tahu siswa dan guru.
c)
Fungsi rekreasi, yaitu memberikan kesempatan siswa dan guru untuk menikmati
bahan yang ada.
d)
Fungsi penelitian, yaitu menggunakan perpustakaan sebagai jawaban terhadap
berbagai pertanyaan ilmiah.
Organisasi perpustakaan sekolah dapat diatur sesuai
dengan keadaan sekolah. Kepala sekolah dapat menunjuk wakilnya atau salah
seorang guru yang dianggapnya mampu bertanggung jawab dalam administrasinya.
Apabila kepala sekolah memberikan tugas administrasi perpustakaan itu kepada
guru, maka guru tersebut hendaknya diberi keringan jumlah jam mengajarnya sehingga
ia dapat memikirkan lebih baik tentang pengembangan perpustakaannya.
Sebelum bahan pustaka yang ada di perpustakaan dapat
sampai kepada pengunjung, koleksi/bahan pustaka itu harus diolah terlebih
dahulu. Pengolahan itu melalui tahap-tahap (1) inventarisasi, (2) katalogisasi,
(3) klasifikasi, (4) pemberian nomor buku buku, dan (5) penyusunan buku di rak.
Keterlibatan Guru dalam Administrasi Perpustakaan. Tidak
semua guru sekolah menengah harus terlibat langsung dalam administrasi
perpustakaan sekolah. Nasution (1981) mengemukakan keterlibatan guru dalam
perpustakaan itu antara lain:
a) Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru.
b) Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan
digunakan untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
c) Mempromosikan perpustakaan, bauk untuk pemakaian,
maupun untuk pembinaannya.
d) Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang
menentukan baik-buruknya suatu koleksi.
e) Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan
perpustakaan.
2) Koperasi Sekolah
Koperasi berasal dari perkataan co dan operation,
yang mengandung arti kerja sama untuk mencapi tujuan. Oleh sebab itu definisi
koperasi dapat diberikan sebagai berikut:
Koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badan-badan, yang memberikan masuk dan keluar sebagai anggota; dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, utuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”. Tersebut mengandung unsur-unsur
bahwa:
a) Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal
(bukan akumulasi modal), akan tetapi persekutuan sosial.
b) Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran
dan agama.
c) Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah
anggota-anggota dengan kerja sama secara kekeluargaan.
Kerja sama dalam masyarakat modern telah nampak wujudnya dalam suatu
jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentuk-bentuk ikatan perekutuan hidup
telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja sama di samping memenuhi
kebutuhan menjaga kelangsungan hidup dan rasa aman, juga untuk memperoleh kasih
sayang dan persahabatan seperti dalam keluarga dan paguyuban, juga telah
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan, seperti nampak
pada bentuk-bentuk organisasi yang resmi.
3) Kafetaria Sekolah
Pertimbangan awal pendirian kafetaria/warung/kantin
sekolah adalah bukan karena unsur bisnis semata, tanpa memperhitungkan aspek
lain yang lebih penting. Keberadaan kafetaria/warung/kantin sekolah diharapkan
mampu menyokong kelancaran proses belajar mengajar dari sisi keperluan akan
makanan bagi siswa.
Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung
mempunyai kaitan dengan proses belajar-mengajar di sekolah. Adakalanya proses
belahar-mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena siswa lapar
dan haus.
Kafetaria/warung/kantin sekolah tidak harus
diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh pribadi di
luar sekolah atau oleh darma wanita sekolah. Namun kafetaria/warung/kantin
sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah
harus memikirkan atau mengupayakan kehadiran kafetaria/warung/kantin sekolah
itu mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafetaria itu
adalah:
a) Administrasi kafetaria/warung/kantin sekolah harus
menjaga kesehatan (higienitas) masakan-masakan yang dijajakan kepada
siswa.
b) Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan
utama, karena kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
c) Makanan-makanan yang disediakan hendaknya makanan yang
bergizi tinggi, dan bilamana perlu dapat menambahkan vitamin-vitamin yang
diperlukan siswa pada umumnya.
d) Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau
sesuai dengan kondisi ekonomi siswa.
e) Usahakan agar kafetaria/warung/kantin sekolah tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlama-lama atau nongkrong.
Kondisi yang demikian akan menyokong munculnya perilaku-perilau negatif.
4) Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah adalah suatu layanan yang
bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan
cara memberikan pelayanan kesehatan di sekolah. Biasanya di UKS disediakan
sebuah fasilitas untuk istirahat seperti tempat tidur dan obat-obatan. Hal itu
sangat dibutuhkan oleh murid atau guru maupun karyawan jika terjadi sesuatu
hal. Organisasi UKS diatur sesuai dengan keadaan sekolah. Kepala sekolah bisa
menunjuk bawahannya untuk mengatur keorganisasian dari pada UKS tersebut.
Komentar
Posting Komentar